Menanti Mimpi
Sejenak aku terpejam,
Hanya sesaat aku terdiam,
Tak setitikpun suara mampu kudengar..
Hingga seberkas cahaya sekonyong datang,
Di kejauhan sayup terdengar,
Seekor kuda putih datang menghadang
Dipacu prajurit juga berjubah putih
Gagah tak kukenal,
Hingga kutangkap segaris senyum
Menembus hingga sanubari,
Mengirim selaksa kehangatan dan damai
Tangannya terulur bagiku,
Perlahan kusentuh genggaman itu
Ah...aku tersentak..
Sungguh aku terpana...
Genggam itu menyingkap seberkas penglihatan
Seakan ia sedang mengukir satu janji
Aku melayang dalam genggamannya,
Erat..tak pernah terlepas
Menghancurkan tembok ketakutanku
Terus melayang
Hingga menyentuh awan berwarna-warni
Lalu bersama tunggangi pelangi
Ya..kami menuju istana impian
Negri berjuta insan disatukan,
Di sana air mata tak akan mengalir,
Kesedihan tak akan dikenal,
Hanya ada canda dan tawa yang terbuai
Bahkan gunung batu akan menari
dan pepohonan akan menyanyi
Menyaksikan kebahagiaan yang tak terelakkan
Tiba-tiba aku terbangun...
Semua hanya mimpi..
Ya...hanya mimpi...
Namun kehangatan itu masih tertinggal,
Keindahan itu masih terbayang,
Aku percaya....
Akan kutemukan prajurit itu lagi...
Dan impian itu tak hanya sekedar mimpi lagi...
Nanti...Suatu hari nanti..
0 comments:
Post a Comment